Sabtu, 25 Januari 2014

Aku Merindu

Aku rindu.
Ya. Rindu pada canda tawa yang selalu kita lalui bersama.

Aku rindu.
Ya. Rindu pada sedih tangis yang kita lewati bersama.

Aku rindu.
Ya. Rindu pada kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan bersama.

Aku rindu.
Ya. Rindu pada hal-hal positif yang selalu kulakukan saat dekat denganmu.

Aku rindu.
Ya. Rindu pada ajakan-ajakan yang kau paksakan kepadaku untuk kulakukan.

Aku rindu.
Ya. Rindu pada kehidupanku dulu ketika aku dekat denganmu.

Aku rindu.
Ya. Sangat-sangat merindukan semangat dalam hidupku ketika dekat denganmu.

Namun, kerinduan itu salah. Aku tidak seharusnya terlalu dekat denganmu. Ya. Salah. Karena aku bukanlah siapa-siapa bagimu. Aku hanya manusia biasa yang menyayangimu. Salah. Rasa ini salah. Tidak seharusnya aku mengatakannya. Setidaknya sebelum aku mendatangi kedua orang tuamu untuk bersanding denganku di hari bahagia kita. Namun, apakah itu adalah hari bahagia kita? Aku tidak tahu. Aku hanya terjebak dalam rasa yang tak seharusnya muncul terlalu dini. Rasa yang salah. Namun dengan rasa itu, aku memiliki semangat untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Namun rasa itu tetap salah. Karena aku seperti mendahului kehendak-Nya. Aku harus memperbaiki diriku dengan mendekatkan diri kepada-Nya tanpa adanya dirimu untuk saat ini. Jika memang Dia berkehendak, maka jadilah kita hidup bersama. Aamiin.

Senin, 20 Januari 2014

Aku Cemburu

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yang semakin dekat dengan-Nya, sedangkan aku tak tau diri ini ternyata semakin menjauh dari-Nya.

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yan menjalankan kewajiban-kewajiban dan sunnah-sunnag, sedangkan aku hanya menjalankan kewajiban-kewajibannya saja.

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yang dapat membaca lantunan syair merdu sepuluh lembar perhari, sedangkan aku hanya satu lembar perminggu.

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yang sering mengikuti kajian-kajian dakwah, sedangkan aku hanya melewati dan hanya menoleh sekali tanpa berhenti untuk mengikutinya.

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yang tidak tergoyahkan imannya, sedangkan aku hanya memiliki iman yang naik turun bahkan seringkali turun.

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yang memanfaatkan ilmu dengan baik, sedangkan aku hanya memiliki ilmu yang biasa-biasa saja dan tidak dapat kumanfaatkan.

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yang mengejar akhirat, sedangkan aku hanya mengejar dunia.

Aku cemburu.
Ketika engkau menjadi pribadi yang sangat berprestasi, sedangkan aku tak punya prestasi.

Aku cemburu. Ya. Hanya cemburu. Tanpa ada perbaikan semenjak engkau berubah ke arah positif, sedangkan aku tidak dapat menuju perubahan ke arah itu.
Aku cemburu. Ya. Hanya cemburu. Aku hanya dapat berucap. Tanpa ada tindakan nyata.
Aku cemburu. Ya. Hanya cemburu.